Cara Mengevaluasi Kualitas Film hasil Radiografi

Bagaimana cara mengevaluasi Kualitas film hasil Radiografi dan beberapa contoh penyebab cacat Film radiografi, sangat penting bagi AR (Ahli Radiografi) untuk mengatahui apa penyebab dari cacat film yang didapatkan dari proses NDT berupa Radiografi. dalam artikel ini kita akan membahas tentang “Penyebab dan Koreksi Cacat FIlm”

Penyebab dan Koreksi Cacat Film

Bagi Seorang AR (Ahli Radiografi) cacat film hasil radiografi harus dikenali dengan baik agar tidak menjadi sumber kesalahan dalam interpretasi cacat material. cacat film hasil radiografi sebagai akibat kesalahan dalam penanganan film, pemrosesan, penyimpanan, dan juga kurang terjaganya kebersihan disebut artifact.

Cara mengidentifikasi artifact yang paling efektif adalah dengan teknik double film, dengan membandingkan kedua film, jika cacat haya terdapat pada satu film maka cacat pada film tersebut adalah artifact. berikut ini adalah beberapa artifact yang terjadi sebelum, selama dan setelah pemrosesan film serta cara penanggulangnya.

Preasure mark radiografi

Film Scratches adalah goresan pada film terjadi karena emulsi film tergores oleh benda-benda yang abrasif, kuku jari, dan penanganan yang kasar selama memasukan/mengeluarkan film ke dalam dan keluar kaset. Film scratches dapat diidentifikasi dengan memantulkan cahaya pada sudut tertentu terhadap permukaan film 

Preasure marks

Pressure marks, merupakan noda berwarna putih akibat film tertekan . Misalnya, film dan kaset tersebut tertekan oleh benda uji ketika di set-up oleh teknisi adapun untuk penyebab yang lain adalah akibat terkena kuku tangan pada saat proses loading, yaitu proses memasukan film kedalam kaset radiografi, untuk melihat preassure mark dapat dengan mudah hanya tinggal melihat permurkaan film menggunakan cahaya.

Crimps marks

Crimps mark adalah noda berbentuk bilan sabit yang terjadi karena film terlipat atau melengkung tajam saat memegang film. ini dapat terjadi ketika mengeluarkan atau memasukan film dari kotak, screen, kaset, dan hanger. Crimp mark terjadi sebelum film disinari menghasilkan noda yang berwarna putih, sebaliknya yang terjadi setelah film disinari menghasilkan noda yang berwarna hitam.

Static marks

Static mark adalah noda yang terjadi karena terbangkitnya muatan listrik statis pada film. ini disebabkan karena memegang film dengan kasar atau menggerakan film terlalu cepat ketika memasukan atau mengeluarkan film dari dalam kaset. dapat juga disebabkan karena menarik dengan cepat kertas pelindung film. Dalam film hasil radiografi, static mark tampak sebagai bayangan hitam berbentuk seperti cabang-cabang pohon, kaki burung, garis tidak rata, atau bintik-bintik hitam yang kasar 

Screen Mark

Screen mark adalah noda pada film hasil radiografi yang terjadi karena screen pb tergores atau terlipat dan menghasilkan noda berwarna hitam. jika antara screen dengan film menempel benda asing seperti debu, rambut, atau ketombe akan menghasilkan noda berwarna putih  

Finger Mark

Finger mark adalah noda sidik jari tngan yang dapat berwarna hitam atau warna putih. Berwarna hitam jika film yang belum di proses tersentuh jari yang terkontaminasi dengan bahan kimia, berwarna putih jika film yang belum di proses tersentuh jari yang terkontaminasi dengan minyak atau oli

Chemical Streak

Chemical streak adalah noda pada film yang tampak bergaris-garis. pada pemrosesan manual, streak dapat terjadi jika sebelum pemrosesan bahan kimia tidak dihilangkan dari penjepit hanger kemudia mengeai film. noda yang dihasilan berwarna hitam.

Air Bells

Air bells disebakan oleh gelembung udara yang terdapat pada permukaan film ketika dicelup dalam larutan developer menghasilkan bintik putih pada film karena proses pengembangan terhalan oleh gelembung duara (biasanya terjadi akibat film terkena percikan cairan developer)

Dirt

dirt disebabkan adanya kotoran atau kontaminan lain yang menumpuk pada permukaan developer, stop bath, atau fixer, akan mengakibatkan film hasil radiografi berpola seperti kotoran tersebut, jika kotorannya adalah buih akan menghasilkan cacat putih yang disebut white scum.

Kssing 

Film yang menyentuh film lain ketika dalam larutan. terutama larutan developer, akan menghasilkan bintik noda (blotch) berwarna lebih putih pada daerah yang bersentuhan dengan tingkat keparahan tertinggi

Light Exposure

Film ini tersinari oleh cahaya ketika film dibukan dari pembungkus kasete pada ruang gelap tapi terlalu terang  sehingga ada cahaya masuk yang terpapar dalam film atau disebabkan kaset bocor

Fog

Fog disebabkan karena film tersinari secara keseluruhan oleh karena kebocoran cahaya dalam ruang gelap, tersinari oleh cahya ama yang terlalu terang, penyimpanan film yang tidak tepat, film tersinari oleh panas, pengembangan yang berlebihan, developer terkontaminasi, dan tersinari oleh radiasi selama pemrosesan.

Yellow Stain

Yellow Stain merupakan cacat film berupa bercak-bercak warna kucing. cacat ini disebabkan oleh aktivitas developer yagn lemah, kecerobohan dalam menggunakan stop bath sehingga banyak yang terbawa ke fixer, atau fixer yang lemah. Cara mengatasinya adalah mengganti developer, mengganti larutan fixer, atau menggunakan stop bath atau pembilas dengan hati hati.

Retikulasi

Film tampak berpola seperti kulit ulat atau sarang laba-laba yang disebabkan perbedaan temperatur pada larutan pemroses atau karena perubahan temperatur yang mendadak.

Frilling

Frilling adalah terlepasnya emulsi film dari dasar film yang disebabkan oleh larutan fixer yang terlalu panas atau larutan fixer yang terlalu lemah

Spotting 

Spotting adalah noda berupa bintik berwarna hitam atau putih 
– Bintik putih jika film yang belum di proses terkena larutan fixer
– Bintik hitam jika film yang belum diproses terkena larutan developer atau air
– Bintik putih lainnya terjadi karena pada film terdapat bintik air pada permukaan film saat saat pencucian. selama pengeringan bintik air tersebut lama keringnya di bandingkan dengan bagian film lainnya sehingga meninggalkan pola berbentuk bulatan

Preasure mark radiografi
Crimps mark
Static mark

PT Terra Samudra Eng adalah Perusahaan yang bergerak dibidang jasa NDT (Non-Destructive Testing) yang memiliki kompetensi, kemampuan yang terpercaya dan berintegritas di bidangnya. PT. Terra Samudra sudah memiliki konsumen di berbagai penjuru wilayah Indonesia seperti di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan terpusat di daerah JABODETABEK.

PT Terra Samudra Eng menyediakan beberapa metode jasa NDT adalah sebagai berikut:

  1. Jasa Radiography Test
  2. Magnetic Test
  3. Penetrant Test
  4. Ultrasonic Test
  5. Phased Array Ultrasonic Test
  6. Dan lain-lain.

Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat